By: Sri Noor Verawaty
Sebagian besar wanita umumnya mengalami kehamilan yang wajar tanpa kendala tertentu. Namun jika Anda mengalami hal-hal seperti di bawah ini, segeralah hubungi dokter untuk menghindari bahaya yang mungkin mengancam Anda dan/atau bayi Anda:
• Pendarahan hebat. Pendarahan bisa mengindikasikan kemungkinan keguguran, placental abruption (plasenta lepas dari dinding rahim secara prematur sehingga janin kehilangan suplay oksigen), placenta previa (letak plasenta yang abnormal), atau awal persalinan.
• Nyeri pada bagian perut adalah hal yang umum terjadi saat kehamilan dikarenakan uterus yang mengembang. Namun ada beberapa rasa nyeri yang perlu diwaspadai:
o Rasa nyeri yang terasa hebat dan disertai pendarahan berat di bagian panggul—khususnya pada dua bulan pertama kehamilan—bisa mengindikasikan kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim: terjadi jika sel telur yang telah dibuahi tidak menempel di uterus seperti seharusnya, melainkan di tempat lain, misalnya tuba fallopi),
o Kram perut yang disertai pengeluaran bercak atau pendarahan bisa mengindikasikan keguguran.
o Jika Anda mengalami pendarahan disertai dengan nyeri pada bagian perut, kram dan rasa sakit di rahim, bisa jadi Anda mengalami placental abruption. Jika kondisi telah parah dan lebih dari separuh plasenta telah lepas, kemungkinan persalinan dini harus dilakukan untuk menyelamatkan nyawa bayi.
o Sakit punggung yang tak kunjung hilang. Kondisi ini bisa jadi menandakan akan terjadi keguguran atau persalinan prematur.
• Pergerakan janin dimulai pada minggu ke 28 kehamilan. Jika janin bergerak kurang dari angka normal—yaitu kurang dari 4 tendangan setiap jam—hal ini bisa menandakan dia mengalami masalah. Kondisi ini disebut fetal distress. Biasanya, bayi akan bergerak 3 hingga 5 kali dalam setiap jamnya.
• Mual dan muntah yang berkepanjangan merupakan tanda hyperemesis gravidarum, yaitu kondisi yang menyerupai morning sickness namun lebih parah dan tidak juga berakhir padahal usia kandungan telah lebih dari beberapa minggu. Jika muntah-muntah berat ini berlangsung terus menerus selama lebih dari 24 jam dan Anda tidak bisa menerima asupan makanan maupun cairan, Anda bisa mengalami dehidrasi dan kehilangan berat badan. Segeralah hubungi dokter.
• Demam di atas 38,1°C yang tidak kunjung turun harus segera diobati karena bisa menimbulkan kerusakan pada otak janin atau cacat janin lainnya.
• Adanya kebocoran cairan yang keluar dari vagina secara terus menerus atau semburan cairan yang tiba-tiba. Kondisi ini mengindikasikan Anda mengalami kebocoran air ketuban (amniotic fluid) yang akan mengarah pada persalinan prematur, preterm rupture membranes, atau keguguran. Jika Anda mengalami hal ini padahal belum waktunya melahirkan, perkembangan janin bisa terganggu dan Anda membutuhkan pertolongan medis dengan segera.
• Sebagian wanita mengalami sedikit pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki selama kehamilan. Namun jika Anda mengalami pembengkakan terutama pada wajah dan jari, ini adalah tanda bahaya. Pembengkakan parah di masa kehamilan mengindikasikan Pregnancy Induced Hypertension (PIH—gangguan tekanan darah tinggi di masa kehamilan). Kondisi ini bisa jadi mendorong untuk segera dilakukan persalinan dini karena pada sebagian besar kasus, inilah satu-satunya penyembuhan.
• Jika Anda mengalami sakit kepala parah dan penglihatan kabur, bisa jadi ini adalah indikasi Anda mengalami PIH atau preeclampsia (ada peningkatan abnormal pada tekanan darah ibu hamil setelah minggu ke 20 kehamilan). Jika usia kehamilan sudah mendekati 37 minggu, hal ini tidak terlalu masalah. Namun jika kehamilan masih terlalu dini, biasanya dokter akan menyarankan Anda untuk bed rest dan memberikan obat untuk menurunkan tekanan darah.
• Buang air kecil yang terasa sakit biasanya disebabkan oleh infeksi saluran kemih. Jika kondisi ini dibiarkan tidak diobati, Anda memiliki risiko tinggi mengalami persalinan prematur, si bayi bisa mengalami berat badan rendah, atau kesulitan berkembang baik secara fisik maupun mental.
• Gestational diabetes (GD—diabetes tipe khusus yang hanya menyerang wanita hamil, dimana kadar gula—glukosa—darah tinggi selama kehamilan), biasanya terjadi pada trimester kedua kehamilan yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh ibu untuk memproduksi cukup insulin. Gejalanya antara lain rasa haus atau lapar yang teramat sangat, sering buang air kecil, dan fatigue (letih).
• Jika Anda mengalami keletihan yang terus menerus, merasa pusing, napas pendek, dan tampak pucat, ada kemungkinan Anda menderita anemia (jumlah sel darah merah lebih rendah dari yang seharusnya). Mintalah resep suplemen asam folat dan zat besi kepada dokter Anda untuk mengobatinya.
• Trauma apapun yang terjadi pada perut sebaiknya segera diberikan pertolongan medis untuk menghindari sejumlah komplikasi, termasuk persalinan prematur.
• Kontraksi teratur sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu biasanya mengindikasikan terjadinya persalinan prematur. Tanda-tandanya antara lain:
o Kram pada perut yang menyebar hingga ke punggung
o Adanya kontraksi
o Ada sensasi tekanan pada bagian panggul
o Ada peningkatan jumlah pengeluaran cairan vagina.
• Perasaan sedih yang teramat sangat dan tidak juga berakhir bisa jadi merupakan indikasi depresi. Kondisi ini bisa terjadi selama dan/atau setelah kehamilan. Gejala-gejala lainnya termasuk perubahan nafsu makan, perasaan putus asa, mudah marah, atau memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bayi yang dikandung. Kondisi ini bisa diobati dengan terapi, pengobatan dan support groups.
Translated and taken from:
Judul Buku: Merawat & Menjaga Kesehatan Seksual Wanita
Penulis: Sri Noor Verawaty & Liswidyawati Rahayu
Penerbit: Grafindo
Cetakan Pertama:
http://www.livestrong.com/article/81166-danger-signs-pregnancy/
http://www.ehow.com/about_5394810_danger-signs-pregnancy.html
http://pregnancy.about.com/cs/signssymptoms1/l/bl082700a.htm
No comments:
Post a Comment