Itu untuk terjemahan yang BIASA.
Kamusnya:
- 3 buah kamus Inggris - Indonesia --> untuk mengecek arti kata-kata yang tidak familiar. (1 kamus offline, 2 online: Google translate & http://www.xamux.com/online-translator.php
- 1 buah kamus Inggris - Inggris (Encarta, lebih banyak dipakai Thesaurus-nya) --> untuk mencari sinonim kata yang pas dengan konteks.
- 2 buah kamus untuk mengecek EYD & apakah istilah tertentu itu sudah berterima atau belum di dalam bahasa Indonesia. (Kamus Besar Bahasa Indonesia offline & http://www.kateglo.com/)
Kalau perlu, kamus tambahannya:
- 1 buah kamus Inggris - Inggris (http://www.thefreedictionary.com/)
- 1 buah kamus sinonim bahasa Indonesia (http://www.sinonimkata.com/)
Untuk terjemahan yang bahasanya sehari-hari, sangat gampang, dan topik bahasannya aku kuasai (misalnya buku fotografi), paling-paling aku hanya menggunakan 1 atau 2 kamus saja. Itu pun jarang dibuka.
Untuk terjemahan yang tingkat kesulitannya tinggi............ aku membuka seeeeemuuuuuuuuuuuaaaaaaa kamus yang ada di dunia ini, online maupun offline, ditambah googling dan wikipedia serta blog-blog yang berkaitan, sampai-sampai baca kitab suci orang lain............
(agak lebay mungkin, tapi begitulah adanya... heuheu :D )
Untuk mengedit, kamus yang aku gunakan paling hanya KBBI & Kateglo, untuk mengecek EYD.
Seperti halnya kamus yang WAJIB dimiliki penerjemah, internet (yang cepat dan lancar) juga hukumnya WAJIB.
Untuk mengedit, kamus yang aku gunakan paling hanya KBBI & Kateglo, untuk mengecek EYD.
Seperti halnya kamus yang WAJIB dimiliki penerjemah, internet (yang cepat dan lancar) juga hukumnya WAJIB.
No comments:
Post a Comment