Monday, January 6, 2014

Butuh Berapa Kamus Saat Menerjemahkan?

Untuk terjemahan yang biasa saja, yang kosa katanya tidak terlalu sulit, yang topik bahasan bukunya aku kenal, yang tidak membutuhkan riset dan googling sana-sini untuk mencari istilah-istilah khusus dari topik tersebut, biasanya aku menggunakan 6 kamus. Enam kamus ini windownya selalu "on" & siap sedia.
Itu untuk terjemahan yang BIASA.
Kamusnya:

  • 3 buah kamus Inggris - Indonesia --> untuk mengecek arti kata-kata yang tidak familiar. (1 kamus offline, 2 online: Google translate & http://www.xamux.com/online-translator.php
  • 1 buah kamus Inggris - Inggris (Encarta, lebih banyak dipakai Thesaurus-nya) --> untuk mencari sinonim kata yang pas dengan konteks.
  • 2 buah kamus untuk mengecek EYD & apakah istilah tertentu itu sudah berterima atau belum di dalam bahasa Indonesia. (Kamus Besar Bahasa Indonesia offline & http://www.kateglo.com/)
Kalau perlu, kamus tambahannya:
Untuk terjemahan yang bahasanya sehari-hari, sangat gampang, dan topik bahasannya aku kuasai (misalnya buku fotografi), paling-paling aku hanya menggunakan 1 atau 2 kamus saja. Itu pun jarang dibuka.

Untuk terjemahan yang tingkat kesulitannya tinggi............ aku membuka seeeeemuuuuuuuuuuuaaaaaaa kamus yang ada di dunia ini, online maupun offline, ditambah googling dan wikipedia serta blog-blog yang berkaitan, sampai-sampai baca kitab suci orang lain............
(agak lebay mungkin, tapi begitulah adanya... heuheu :D )

Untuk mengedit, kamus yang aku gunakan paling hanya KBBI & Kateglo, untuk mengecek EYD.

Seperti halnya kamus yang WAJIB dimiliki penerjemah, internet (yang cepat dan lancar) juga hukumnya WAJIB.


No comments:

Post a Comment