Wednesday, October 29, 2014

Mengajari Anak agar Tidak Main-main saat Sholat

Namanya anak-anak, segala sesuatu suka dilakukan dengan main-main, termasuk shalat. Saya sudah melakukan berbagai cara untuk membuat anak saya (sekarang kelas 2 SD) agar lebih serius (khusyuk) saat shalat. Mulai dari mengingatkan dia sebelum shalat agar tidak main-main, menasihati dia secara baik-baik setelah dia shalatnya main-main, nongkrongin dia shalat dari awal sampai akhir (kalau kami tidak sedang berjamaah), membujuk dia dengan iming-iming kalau shalatnya benar, menjelaskan esensi shalat, merayu dia, sampai memarahinya. Tapi tidak berhasil dengan sukses. Kali lain dia sholat, dia pun kadang lupa dan main-main lagi. Tangan ke mana-mana, kepala berpaling ke kanan dan ke kiri, sujud dengan cara merobohkan diri sampai berbunyi gedebuk, kadang berdiri sambil meloncat-loncat girang, kadang sambil menyenandungkan lagu alih-alih bacaan shalat. Ada saja kelakuan anehnya.

Sampai suatu kali, setelah semua trik dan perjuangan itu, saya menemukan cara yang sangat ampuh untuk membuat dia shalat dengan lebih benar, yaitu dengan menyuruh dia mengulang kembali shalatnya setiap kali dia shalat sambil main-main. Tak perlu marah-marah, tak perlu kesal, tak perlu hukuman lain, tak perlu bawel-bawel. Efektif. Selesai shalat berjamaah dengan dia, kalau shalatnya tidak benar, saya akan menyuruh dia untuk mengulang kembali shalatnya.

Satu kali, dua kali, tiga kali. Akhirnya dia paham. Akhirnya dia mengerti konsekuensinya. Saya bilang kepadanya, "Daripada kamu cape-cape disuruh mengulang shalat sampai 2 kali karena kamu main-main, mending kamu shalat yang benar sekalian sejak awal, cukup satu kali."

Manjur, Saudara-saudara!


No comments:

Post a Comment