Saturday, January 14, 2012

Orang Indonesia Terbelakang???

Masih pengen ketawa kalo inget kejadian hari Senin kemaren di kereta api. Aku, suami & anakku pulang dari Jakarta ke Bandung. Ternyata di Gambir banyak banget bule yang kayaknya lagi having summer vacation ke Indonesia. Di gerbongku juga banyak bule, dua diantaranya duduk tepat di sebelah kami. Suami istri hampir paruh baya yang hanya bepergian berdua tanpa guide, backpacking. Cool.

Awalnya suamiku iseng nanya mereka mau kemana. Mereka mau ke Jogja, tapi mampir dulu ke Bandung. Ini kali kedua mereka dateng ke Indonesia. Tahun kemarin mereka menjelajah Sumatra dan sempat ke Karimun Jawa. Tahun ini mereka mau ke Jogja, Bali & pulau kecil di deket Lombok. Ternyata mereka orang Belanda.

Well, let’s get straight to the funny part. Aku gak nyangka ternyata (mungkin sebagian) orang luar menganggap orang Indonesia ini “terbelakang”. Kami ngobrol panjang selama di kereta. Mereka nanya banyak tentang Bandung, tentang Indonesia, tentang makanan & budaya, tentang tempat yang biasa dikunjungi turis. First of all, mereka kaget karena ternyata ada orang Indonesia yang bisa berbahasa Inggris dengan fasih. Lumayan lah dibilang fasih, walopun bahasa Inggris kami banyak belepotannya juga, tapi mereka bilang bagus. Soalnya di Thailand (sebelum ke Indonesia, mereka baru abis dari sana), yg cewe bilang “They [orang Thailand] THINK they can speak English… but is that English?” heuheuheu…

Setelah nanya banyak soal Indonesia, mereka sharing juga soal hometown mereka di Belanda. Si suami ngebuka laptopnya dan nunjukin foto neighbourhood-nya di sebuah kota kecil yang namanya susah aku spell. Trus istrinya bilang gini sama kami [dalam bahasa Inggris]: “Ini foto di depan rumah kami…”
Tempatnya sangat bagus. Fotonya lagi winter. Trus dia ngelanjutin…
“This is… snow… you know snow…?”
Aku ga bisa nahan ketawa… Ya I know atuh…. Hahaha… da abdi ge nongton tipi….

Dia cerita juga soal hometown-nya. Katanya di sana kotanya dilalui sungai-sungai. Jadi kayak Amsterdam. Pas bagian ini si istri berusaha menjelaskan dengan detil biar aku ngerti & bisa ngebayangin bahwa Amsterdam itu banyak tunnels, sungai, seperti kota terapung. So I said, “Just like Venice?”
“Yeessss…” dia bilang gitu dengan tatapan “amazing” ke arahku… mungkin yang terlintas di kepalanya dia… “Ni orang udik Asia Tenggara tau Venice juga toh?”

Well, let’s skip the scenes to another funny one…
Si suami cerita kalo di negerinya sono pilihan makanan ga sebanyak di Indonesia. Dia bilang paling “bread, meat, chicken, vegetable… pasta…. Do you know pasta? Spaghetty…?”
Gakgakgak…. Sambungan dari pertanyaan di atas adalah… “Do you eat bread too?”
Hahaha…kumplit lah asa terbelakang pisan jadi orang Indonesia…

Scene lucu ke tiga…
Setelah ngobrol panjaaaaaaaaaang lebaaaaaaar…. Sampailah kami di obrolan di mana mereka bilang, mereka bakal kirim kami email foto2 mereka nanti… so nice… tapi diikuti dengan kalimat… “Do you have an email?”
Jiakakakakak….. ih atuh, di rorompok abdi ge tos aya internet… mani kitu…
Aku mikir, si ayah seharusnya nurunin ranselnya dan ngebuka Mac Book-nya di depan mereka biar mereka kaget… “Oooooh…. Ternyata Apple juga masuk ke Indonesia toh?”

Si suami cerita kalo ayahnya dulu tentara yang sempet “bertugas” di Indonesia. Trus dia suka banget sama makanan Indonesia, jadi pas balik ke Belanda, di meja makannya selalu ada “sambel ulek”, ga pernah enggak. Yang lucu pas mereka cerita, tu sambel ulek dicocolnya bukan sama lalap, tapi sama roti atau keju…. Hahaha…
So I said, “I can’t imagine how it taste…”
Dan mereka bilang, “It’s not bad…”

They are indeed really nice couple. Mereka bahkan ngebagi permen khas Belanda ke kami sambil bilang [in English], “Kayaknya perasaan kalian waktu nyobain permen ini kurang lebih sama dengan perasaan kami waktu kami makan durian…” hahaha…
Mereka nanya, “Apa kalian suka durian?” dan kami bilang iya. Trus mereka nanya lagi, “Tapi kalian ga suka baunya kan???”
Kami bilang… “We do like the smell…”
Dan mereka kaget & bengong. Lucu…. Hahaha… Belum tau jengkol dia…. Hahaha….

Ini event yang berbeda, terjadi waktu kami pergi dari Bandung ke Jakarta. Kami seisi kereta sepanjang jalan selama 3 jam dihantui terus sama iklan Departemen Perdagangan yang terus-terusan mengumandangkan lagu ini setiap beberapa menit sekali di KA-TV: “Tanah aiiiir-ku tidak kulupakaaaann…. Kan terkenaaang selama hidupkuuuuuu… biarpun sayaaa pergi jauuuh….” Dst. Akhirnya setelah sekitar 2 jam perjalanan, saat kami melewati daerah sekitar Bekasi… cowok yang duduk tepat di belakang kami mulai ikut bernyanyi kenceng setiap kali lagu itu nongol di TV…. Bahkan untuk kali yang ke sekian, si cowo itu menyanyikannya dengan suara falceto, mirip yang di tv…. Pengen ngakak…

By: Sri Noor Verawaty

3 comments: