Monday, February 20, 2012

Pembalut dan Tampon

Yang bagaimanakah yang disebut sebagai pembalut?

Saat menstruasi wanita membutuhkan sesuatu untuk menampung pengeluaran darah. Ada sejumlah pilihan yang sudah tersedia di pasaran. Yang paling umum adalah pembalut, kadang disebut sanitary pad atau sanitary napkin. Pembalut ini bermacam-macam, ada yang maksi, mini, tebal, tipis, panjang, pendek, dengan sayap, tanpa sayap, untuk penggunaan siang atau malam, dengan deodorant dan tidak. Setiap wanita bisa memilih yang dirasa paling nyaman untuk mereka.
Pembalut berbentuk persegi panjang dan berisi material yang bisa menyerap cairan. Beberapa pembalut mengandung deodorant, namun deodorant ini bisa menyebabkan iritasi atau reaksi alergi vagina pada sebagian wanita.

Pembalut apapun yang Anda pilih, sebaiknya diganti setiap 3 atau 4 jam sekali, sekalipun saat pendarahan tidak sedang banyak. Penggantian teratur akan mencegah perkembangbiakan bakteri dan mengurangi bau tak sedap. Jika pendarahan menstruasi Anda sedang banyak, gantilah dengan lebih sering.

Apa itu tampon?
Tampon disisipkan ke dalam rongga vagina dan berfungsi menyerap darah menstruasi di dalam vagina. Tampon dibuat dari material yang bisa menyerap cairan dan dipadatkan dalam bentuk pipa kecil. Seperti pembalut, tampon juga memiliki berbagai ukuran. Tampon ada yang mengandung deodorant, kendatipun deodorant ini tidak berguna karena pergantian tampon secara teratur akan segera menyingkirkan bau tak sedap yang ada. Deodorant pada tampon bisa menyebabkan iritasi dan reaksi alergi pada sebagian wanita. Tampon perlu diganti setiap 4 hingga 6 jam sekali. Pemakaian tampon yang terlalu lama bisa membuat bakteri berkembang biak dan mengakibatkan penyakit yang mengancam nyawa, yaitu toxic shock syndrome. Jangan lupa, pemakaian tampon bisa merusak selaput dara, walaupun hal ini jarang terjadi.

Sri Noor Verawaty

2 comments:

  1. Asslm. Selamat malam bu Sri, salam kenal.....

    Blognya bermanfaat sekali utk saya yg berbisnis di bidang kesehatan.
    Ada yg saya mau tanya, seberapa banyak wanita di Indonesia yg pakai tampo ya? karena saya search infonya tidak ada yg jelas.

    Menurut pandangan ibu, apakah tampon ini bisa menjadi salah satu penyebab kanker rahim?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal juga Mba Shinta.
      Terus terang saya bukan ahli di bidang kesehatan. Saya menulis berdasarkan studi literatur saja.
      Sepertinya, di Indonesia pembalut jauh lebih familiar & lebih banyak dipakai dibandingkan tampon ya Mba... Untuk mengetahui perkiraan jumlah, mungkin Mba harus bikin survey dari sekian sampel. Atau mungkin Mba bisa nyari berdasarkan jumlah permintaan tampon di pasaran per periode waktu tertentu atau jumlah produksi tampon berbagai merk di pasaran. Terus terang saya kurang paham soal ini.
      Kalau soal kanker, termasuk kanker rahim, setahu saya, pemicunya bisa macam2. Beberapa diantaranya adalah keturunan (genitas), polutan lingkungan, gizi, pekerjaan, & gaya hidup. Kalau pemakaian tamponnya memang salah, misalnya ga diganti sampai lebih dari 6 jam, bakteri berkembang akan biak dgn sangat banyak di dalam rongga vagina, dan kalau terus-terusan, kebiasaan ini tentu saja berisiko tinggi karena akan mengganggu keseimbangan flora alami di sana & menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Saya kurang tahu, apakah pemakaian tampon yg salah ini bisa memicu kanker rahim secara langsung atau tidak. Tapi secara logika sih, kalau pemakaiannya salah, ya pasti bakal timbul masalah kesehatan. Mungkin untuk lebih jelasnya, Mba bisa tanyakan langsung ke dokter, khususnya dokter kandungan (gynekolog). Tapi yang jelas, kalau tidak sering2 diganti, tampon (karena dipasang di dalam rongga vagina) tentu lebih berisiko dibandingkan pembalut (yang hanya digunakan di luar).

      Delete