Monday, March 5, 2012

Leucorrhoea (Keputihan)

By: Sri Noor Verawaty

Keputihan atau istilah medisnya leucorrhoea atau fluor albus adalah kondisi yang menunjukkan adanya pengeluaran cairan kental berwarna keputihan atau kekuningan dari dalam vagina. Keputihan bisa menghilang dan muncul lagi dari waktu ke waktu dan bisa juga terus menerus keluar selama bertahun-tahun hingga warnanya menjadi lebih kuning dan baunya busuk.

Selama ini masyarakat salah membedakan antara vagina dan vulva. Vagina (birth canal/jalan lahir) adalah saluran interior berbentuk tabung berotot yang berawal dari uterus dan berakhir di bukaan luar tubuh wanita. Bukaan luar ini adalah vulva (kemaluan wanita). Alat genital wanita ini sangat mudah terkena infeksi karena keadaannya yang basah, berkeringat, dan tertutup. Karena itulah wanita mudah sekali mengalami keputihan.

Keputihan bisa bersifat fisiologis (normal) dan patologis (tidak normal). Keputihan yang normal bisa merupakan mekanisme pertahanan alami vagina untuk memelihara keseimbangan kimiawi serta menjaga fleksibilitas jaringan vagina. Dalam keadaan normal, cairan yang keluar cenderung jernih atau agak kekuningan, kental seperti lendir, tidak berbau dan tidak gatal. Namun terkadang keputihan berubah menjadi lebih kental, berubah warna menjadi lebih kekuningan atau kecoklatan, disertai rasa gatal, nyeri, terbakar, bau busuk dan menimbulkan rasa nyeri saat buang air kecil.

Keputihan Fisiologis
Istilah leucorrhoea fisiologis (normal) mengacu kepada keputihan yang disebabkan oleh rangsangan estrogen. Keputihan fisiologis ini bisa dialami oleh:
• Keputihan bisa terjadi secara normal di masa kehamilan dan disebabkan oleh peningkatan aliran darah ke vagina dikarenakan kenaikan estrogen.
• Bayi yang baru lahir bisa mengeluarkan keputihan selama beberapa waktu paska dilahirkan karena paparan estrogen yang mereka terima saat masih berada di dalam rahim ibunya.
• Gadis remaja saat menarche (menstruasi pertama)
• Wanita dewasa saat dia dirangsang sebelum dan saat berhubungan suami istri
• Saat berovulasi
• Pada wanita penderita penyakit neurosis menahun
• Wanita penderita ektropion porsionis uteri.

Keputihan yang Perlu Dikhawatirkan
Perubahan-perubahan di bawah ini bisa menjadi indikasi terjadinya masalah pada vagina:
• Ada perubahan bau, terutama jika baunya amis atau busuk.
• Ada perubahan warna, misalnya menjadi kehijauan, kecoklatan, atau tampak seperti nanah.
• Ada perubahan tekstur, menjadi berbusa atau tampak seperti cottage cheese.
• Vagina terasa gatal, terbakar, membengkak atau merah.
• Keluar pendarahan vagina yang bukan menstruasi.

Penyebab Keputihan
Penyebab keputihan bisa bermacam-macam, salah satu penyebab yang paling umum adalah ketidakseimbangan estrogen. Jumlah keputihan juga bisa meningkat disebabkan oleh infeksi vagina atau Sexually Transmitted Disease (STD—Penyakit Menular Seksual). Berikut adalah penyebab-penyebab lainnya:

• Infeksi jamur. Infeksi jamur disebabkan oleh pertumbuhan jamur Candida albicans di dalam vagina yang umumnya disebabkan oleh ketidakseimbangan flora normal vagina. Dalam keadaan normal, vagina memiliki yeast dan bakteri tak berbahaya dalam jumlah tertentu, namun jika keseimbangan ini terganggu, yeast bisa tumbuh pesat dan menyebabkan peradangan di vagina. Ketidakseimbangan flora vagina ini bisa disebabkan oleh kehamilan, diabetes, pil KB, antibiotik, dan douching. Selain itu, stres, menurunnya sistem kekebalan tubuh, dan kelembaban vagina yang berlebihan (biasanya disebabkan oleh pemakaian celana dalam yang berbahan sintetis) juga bisa menjadi penyebab infeksi yeast.
Kondisi ini biasanya ditandai dengan pengeluaran keputihan yang kental dan seperti dadih putih; terasa gatal ringan atau berat; labia dan vulva membengkak dan merah; kulitnya terasa sensitif saat disentuh; dan intercourse seksual terasa menyakitkan.

• Protozoa. Trichomoniasis adalah infeksi vagina yang disebabkan oleh protozoa trichomonas vaginalis. Parasit ini bisa ditemukan pada pria maupun wanita dan biasanya ditularkan melalui hubungan suami istri. Selain itu, trichomonas vaginalis juga bisa ditularkan melalui pemakaian bersama pakaian, handuk, pakaian dalam atau benda lembab lainnya. Kodisi ini biasanya ditandai dengan keluarnya keputihan encer berwarna kuning hingga abu-abu, seringkali berbusa, dan biasanya mengeluarkan bau busuk. Di daerah sekitar dan di dalam vagina bisa terasa gatal dan merah.
Namun beberapa wanita maupun pria tidak menunjukkan gejala sama sekali, kondisi ini disebut sebagai “silent reservoir” (mengidapnya tapi tidak menunjukkan gejala apapun. Jadi jika pasangan Anda menderita Trichomoniasis, sebaiknya dia dan Anda sama-sama menjalani pengobatan.

• Bakteri. Bacterial vaginosis (BV) adalah infeksi vagina yang seringkali disebabkan oleh sejenis bakteri seperti Gardnerella vaginalis atau jenis bakteri lainnya. BV disebabkan oleh terjadinya kontak antara bakteri dengan vagina, baik dari intercourse seksual, maupun tingkat hygiene yang kurang.
Penyakit Menular Seksual seperti gonorrhoea, syphilis, AIDS, dan chlamydia juga bisa menyebabkan keputihan. Biasanya keputihannya encer, berwarna putih hingga kuning, dan berbau amis. Keputihannya bisa sedikit, bisa juga banyak. Namun baunya selalu menyengat dan jauh lebih tercium paska hubungan suami istri. Vagina juga bisa terasa gatal dan panggul terasa sakit.

• Virus (human papilloma virus dan herpes simplex.
• Adanya benda asing dalam vagina
• Perubahan hormon
• Gangguan hormonal akibat menopause
• Kelainan bawaan pada alat genital wanita
• Adanya kanker atau penyakit berbahaya lainnya pada alat genital, terutama di serviks.
• Kadang muncul sebelum menarche (menstruasi pertama kali) pada gadis remaja dan dikategorikan sebagai tanda pubertas.

Sumber:
Judul Buku: "Merawat & Menjaga Kesehatan Seksual Wanita"
Penulis: Sri Noor Verawaty & Liswidyawati Rahayu
Penerbit: Grafindo
Cetakan Pertama: 2012

http://www.homeomiracles.com/Female/Female_article/Leucorrhoea.htm

No comments:

Post a Comment