Tuesday, May 8, 2012

Infanticide/Filicide: Ketika Ibu Membunuh Anaknya

Teken from:
http://nenyok.wordpress.com/tag/luka-cinta-andrea/

Mungkin masih seger dalam ingatan kasus pembunuhan yang dilakukan seorang Ibu pada tahun 2006 pada tiga orang anak kandungnya nya di Bandung yang begitu menggegerkan karena dilakukan oleh seorang Ibu yang profilnya bisa dikategorikan dari sisi akademis adalah orang yang berpendidikan bergelar sarjana dari lulusan perguruan tinggi terkemuka pula, arsip beritanya bisa dibaca disini dan diikuti oleh kasus-kasus serupa lainnya yang selalu mewarnai pemberitaan tindak kriminal di media.

Kok bisa tega ya seorang ibu membunuh anaknya, anak kandung lagi, Induk macan saja tidak akan mau memakan anak sendiri. Tapi manusia malah bisa lebih keji dari binatang. Fenomena ibu yang membunuh anak kandung membuat kita prihatin, sekaligus menyisakan segumpal pertanyaan.

Hippocrates menyebut infanticide atau filicide (membunuh anak sendiri) sebagai bentuk kegilaan sejak 400 SM. Maka, pelaku tindak kriminal seperti ini lazim tidak diberi hukuman oleh pengadilan. Namun jika ditelisik dari kasus-kasus yang sering terjadi keadaan Si Ibu biasanya normal-normal saja dalam arti dia tidak gila atau hilang akal dalam arti yang sebenarnya.

Jadi apa sebenarnya yang mendasari semua itu. Ada apa dengan ibu? bisa semudah itu hilang rasa kasih sayang hanya lantaran derita finansial?, hanya lantaran kesal pada suami dll. banyak pakar yang menganalisa. Mulai dari cengkeraman gurita ekonomi yang memang kian menyesakkan benak, si ibu yang dilanda depresi, sampai kebijaksanaan pemerintah yang tak berpihak kepada rakyat miskin.

Dalam kasus tertentu, pelaku pembunuhan yaitu Si Ibu memberi pengakuan secara sadar bahwa tindakan yang dilakukannya salah, dan dia melakukan semua itu hanya karena merasa jadi Ibu yang gagal, bukan Ibu yang baik istilahnya “unfit mother’ sehingga hidup baginya sangat tidak membuatnya nyaman, kehidupan bukan suatu yang indah untuk dipertahankan dan akhirnya menimbulkan kecemasan yang amat sangat bagi masa depan anak2nya, dan sebagai jalan terakhir maka dia memilih membunuh anak2nya.

Tapi apapun alasannya, membunuh apalagi membunuh anak sendiri adalah perbuatan yang tak bisa dibenarkan, namun yang penting kemudian adalah adalah bagaimana suami, keluarga, lingkungan masyarakat bisa memuliakan seorang Ibu hingga keberadaan dan eksistensinya dalam kehidupan membuatnya nyaman dan bahagia, diharapkan upaya ini dapat mencegah kasus2 infanticide selanjutnya.

Ada sebuah buku yang mengupas tentang kasus psikologi ekstrem seorang ibu yang membunuh kelima anaknya berjudul “Luka Cinta Andrea” bisa dikatakan sebuah tragedi sosial terbesar di Amerika Serikat yang ditilik dari sisi kemanusiaan, dari buku ini mungkin kita bisa sedikit memahami apa yang sebenarnya terjadi dan dirasakan oleh pelaku infanticide.

No comments:

Post a Comment