Monday, January 14, 2019

Kuliah Jumat Kontenesia: Kata Ganti Orang (Pronomina Persona)



Kata ganti orang atau “pronomina persona” atau adalah kata yang berfungsi untuk menggantikan kata benda orang (atau kata panggilan untuk seseorang) agar kalimat menjadi lebih efektif, tidak membosankan, dan tidak mengulang-ulang sebutan untuk orang yang sama.
Ciri-cirinya: biasanya terdapat pada posisi subjek dan objek.

Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui terkait “kata ganti orang”: 

1. Kata ganti orang ini bisa bersifat tunggal maupun jamak.
2. Hanya bisa dipakai untuk mengganti kata benda orang, nama orang, atau hal-hal lain yang dipersonifikasikan (benda mati yang dianggap hidup), kecuali kata ganti “ia” dan “mereka” yang kadang digunakan untuk mengganti kata benda tidak bernyawa.
3. Kata ganti orang ini bukan “kata sapaan” seperti “Anda (dalam konteks sapaan), Saudara, Bapak, Ibu, Yang Mulia, Tuan, Nyonya” karena kata-kata tersebut termasuk nomina.

Kita bahas satu-satu ya.

1. Kata ganti orang pertama tunggal, yaitu: “saya” (bahasa formal); “aku , daku, diriku, hamba, beta” (bahasa nonformal).
2. Kata ganti orang pertama jamak, yaitu: “kami, kita”.
3. Kata ganti orang kedua tunggal, yaitu: “Anda” (bahasa formal, selalu ditulis dalam huruf kapital); “kamu, kau, engkau, dikau” (bahasa nonformal).
4. Kata ganti orang kedua jamak, yaitu: “Anda semua, Anda sekalian” (bahasa formal); “kalian, kamu sekalian” (bahasa nonformal).
5. Kata ganti orang ketiga tunggal, yaitu: “beliau” (bahasa formal); “dia, ia” (bahasa nonformal).
6. Kata ganti orang ketiga jamak, yaitu: “mereka, mereka semua.”

Ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan, yaitu:

1. Tentang “kami” dan “kita”
- kita > melibatkan kawan bicara
- kami > TIDAK melibatkan kawan bicara
Contoh:
- Tim editor ke penulis: “Kita makan-makan Sabtu ini.” > artinya: tim editor MENGAJAK penulis untuk ikut makan-makan pada hari Sabtu ini.
- Tim editor ke penulis: “Kami makan-makan hari Sabtu ini.” > artinya: tim editor CUMA MEMBERI TAHU bahwa mereka akan makan-makan pada hari Sabtu ini. Penulis enggak diajak.
 
Perbedaan "kita" dan "kami"
*dari koleksi infografisnya Mas Ivan Lanin


2. Catatan kedua adalah terkait “dia” dan “ia”

- “dia” hanya bisa digunakan untuk mengganti nama orang atau benda yang dipersonifikasikan. Contohnya dalam buku fabel yang tokoh-tokoh binatangnya hidup dan berbicara seperti manusia.

- “ia” bisa digunakan sebagai kata ganti orang maupun benda mati.

- Kata “dia” bisa diletakkan sebagai objek, sementara “ia” tidak bisa. Contohnya pada kalimat “Aku cinta ia”. Kalimat ini tidak berterima dalam ragam bahasa baku & akan terasa janggal. Yang benar tentu saja “Aku cinta dia”.

No comments:

Post a Comment