Tuesday, August 24, 2010

Belajar Cerdas, Belajar Berbasiskan Otak


Judul                          : Belajar Cerdas, Belajar Berbasiskan Otak
Penulis                        : Jalaluddin Rakhmat
Penerbit                      : Mizan Learning Center (MLC), Bandung
Cetakan                      : I, Juni 2005
Tebal                          : 288 halaman

Benarkah otak bisa dilatih agar menjadi lebih cerdas? Bisakah Anda menjadi secerdas Albert Einstein?
Selama ini ada mitos yang beredar si masyarakat kita tentang otak, diantaranya bahwa kecerdasan seseorang ditentukan oleh keturunan. Jika seorang anak di sekolahnya memiliki prestasi yang bagus, maka hal pertama yang akan ditanyakan oleh orang-orang adalah, “Siapa ayahnya?”, atau “Kamu anak siapa sih, kok pinter banget?”. Hal ini mengisyaratkan seolah-olah kecerdasan tersebut didapat dari faktor genitas orangtuanya daripada kerja keras si anak selama di sekolah.
Ada pula mitos bahwa usia dapat merusak otak, sehingga para orang tua kerap berdalih, “Makin tua, makin lemah daya ingatku.”
Sekarang terdapat banyak penemuan-penemuan baru dalam teknologi yang memungkinkan para peneliti mengungkapkan kegiatan otak ketika melakukan berbagai tugas, antara lain computerized tomography (CT, dahulunya disebut CAT). CT berfungsi untuk memperoleh gambar bagian-bagian struktur otak secara terperinci. Selain itu ada juga yang disebut positron emission tomography (PET) yang berfungsi untuk mencatat area otak yang aktif saat aktivitas tertentu. Ada pula magnetic resonance imaging (MRT) dan functional magnetic resonance imaging (FMRI).
Inovasi-inovasi tersebut membuat para ilmuwan meragukan mitos-mitos tentang otak karena dengan alat-alat tersebut, sekarang mereka bisa mengamati cara kerja otak dengan cermat. Dengan alat itu pula, kita sekarang dapat mengetahui bahwa kemampuan intelektual kita berkurang bukan karena usia, melainkan karena kerusakan akibat radikal bebas. Selain itu, kita dapat mempertahankan kejernihan pikiran sekaligus awet muda jika kita rajin memakan makanan yang bergizi dan rajin-rajin melatih otak kita.
Inilah yang dicoba dijabarkan oleh penulis dalam buku “Belajar Cerdas”. Buku simpel yang disertai ilustrasi pendukung yang memudahkan ini memberi tahu kita bagaimana cara melatih otak agar menjadi lebih cerdas, antara lain cara-cara mencerdaskan otak dengan makanan yang sehat, menjadi cerdas dengan gerakan-gerakan yang membantu perkembangan otak, serta menjadi cerdas dengan pengayaan-pengayaan.
Pembahasan yang komprehensif tetapi disajikan dengan bahasa obrolan membuat buku Belajar Cerdas tidak hanya enak dibaca, tapi juga memberikan pengetahuan tentang cara merawat sekaligus mengembangkan kemampuan otak agar menjadi lebih cerdas. Buku ini disertai pula saran-saran praktis yang bisa dipraktekkan langsung oleh ibu-ibu pada bayinya yang otaknya berada dalam tahap awal perkembangan, serta oleh para pelajar dan mahasiswa yang ingin meningkatkan kemampuan belajar dan mengoptimalkan fungsi otak.
Jadi, jika ingin cerdas, kita harus mengetahui kinerja otak. Dan untuk mengetahui kinerja otak, kita harus terlebih dulu “mengenal otak beserta seluk-beluknya”. Buku Belajar Cerdas bisa “mengenalkan” pembaca secara menyeluruh akan sebuah benda kecil sebagai identitas diri: otak, dan memungkinkan pembaca mengoptimalkannya hingga bisa menjadi secerdas Einstein.
Sri  Noor Verawaty

No comments:

Post a Comment