Friday, September 3, 2010

Kebun Binatang Bandung


Saat menonton acara Ultimate Zoo di tivi, aku teringat akan Kebun Binatang Bandung. Jika kebun-kebun binatang yang ditayangkan di Ultimate Zoo adalah kebun binatang yang luar biasa dan super duper nyaman bagi para binatang, maka Kebun Binatang Bandung adalah kebalikannya. Jika kebun binatang di Ultimate Zoo diciptakan demi tujuan mulia, yaitu memberikan pelayanan hotel bintang lima kepada para penghuninya, maka Kebun Binatang Bandung di-paving block demi kenyamanan para pengunjungnya. Jika kebun binatang di Ultimate Zoo membawa habitat asli binatang ke dalam kota, maka Kebun Binatang Bandung membawa binatang dari habitat alaminya untuk dimasukkan ke dalam jeruji-jeruji atau kotak-kotak kaca yang sempit. Jika para caretaker di kebun binatang Ultimate Zoo sebisa mungkin menjaga agar para hewan tidak mengalami stress, maka di Kebun Binatang Bandung hewan-hewan jelas terlihat mengalami stress dan kehilangan gairah hidup. Hidup segan mati tak mau. Setidaknya begitulah pengamatanku saat terakhir ke sana akhir bulan lalu.


Kebun Binatang Bandung memang sudah jauh lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya. Dahulu, jika kita datang di musim penghujan, kita akan terpaksa melewati jalan-jalan tanah yang becek. Sekarang, semua jalan setapak dari kandang satu ke kandang lainnya telah di-paving block. Demikian pula tempat pengunjung duduk-duduk yang dahulu hanya beralaskan rerumputan, kini telah rata dan jauh lebih nyaman. Terakhir ke sana, aku juga melihat beberapa kandang telah dipugar dan diperbaiki. Baiklah, Kebun Binatang Bandung sekarang ini memang jauh lebih nyaman daripada tahun-tahun sebelumnya . . . nyaman bagi kita para pengunjung. Bagi para binatang? Hmm!


Kandang-kandang hewan tampak tidak terawat. Banyak rumput-rumput yang tumbuh subur dan kotoran-kotoran yang merusak pemandangan serta berbau tidak sedap. Seperti bau dari kandang burung pelikan telah tercium dari jarak beberapa meter.
Binatang-binatangnya juga seperti telah kehilangan gairah hidup dan stres. Hanya ada dua perilaku dominan dari seluruh penghuninya: 1. berjalan mondar mandir terus-menerus, atau 2. Duduk diam sambil menguap atau tidur-tiduran.


Sejauh pengamatanku, orangutan adalah satwa yang memiliki kandang paling luas. Ada tunggul pohon mati, tambang untuk berayun, dan ada naungan kecil tempat dia berteduh. Tapi si orangutan tampaknya tidak tertarik untuk berayun di rumahnya yang telah dipenuhi rumput-rumput tinggi nan semrawut. Dia hanya duduk bosan di bawah genting.


Harimau yang berada di sebelah kandang beruang cokelat mondar mandir tanpa henti di sungai buatan di sisi dalam kandang yang jelas dibuat agar si harimau terkurung aman di dalam sana. Sementara harimau yang tinggal di dalam kandang kaca (yang ruang geraknya lebih sempit lagi) terlihat tidak memiliki gairah hidup dan hanya tidur-tiduran saja. Di sebelah kandang harimau tersebut ada kandang singa. Saat kami datang, singa jantan tengah berjemur malas sambil menguap, sementara singa betina mondar mandir tak henti dalam kurungan di bagian belakang kandang. Dan kemarin di koran Pikiran Rakyat, aku melihat foto seekor singa betina dan seekor kangguru di Kebun Binatang Bandung mati.


Well, kangguru termasuk dari beberapa binatang yang baru aku lihat ada di sana. Entah sejak kapan kangguru, beberapa kura-kura, dan beberapa reptil lain menghuni Kebun Binatang Bandung. Hewan-hewan baru ini memiliki kandang yang, kendati sempit, tapi masih bersih karena memang masih baru.

Fasilitas untuk pengunjung memang telah banyak mengalami peningkatan. Tapi bagaimana dengan fasilitas bagi para binatangnya? Alangkah menyedihkannya melihat binatang-binatang itu tinggal di tempat yang kumuh, bau dan rumputnya tinggi-tinggi.
Semoga fasilitas untuk para binatang bisa lebih diperhatikan lagi.

No comments:

Post a Comment