Thursday, June 23, 2011

The Grape of Wrath

By: Sri Noor Verawaty

Judul: The Grape of Wrath
Penulis: John Steinbeck

Saya berharap banyak dari buku pemenang Pulitzer (1940) yang satu ini. Buku ini mengisahkan pergolakan di jaman The Great Depression di Amerika, sekitar tahun 1930an. Pada masa itu sejumlah besar orang bermigrasi ke California untuk menggarap perkebunan jeruk. Demikian pula dengan seorang pria bernama Tom Joad yang menjual seluruh kekayaannya yang tidak banyak, memuat semua harta benda yang tersisa ke dalam sebuah truk butut bersama seluruh anggota keluarganya. Mereka berkendara dari Oklahoma ke California untuk bermigrasi dengan harapan akan penghidupan yang lebih baik. Dari selebaran yang meginformasikan bahwa di California terdapat perkebunan-perkebunan besar yang mencari tenaga kerja dengan iming-iming upah yang tinggi.

Selama perjalanan yang sangat panjang dan melelahkan itu, banyak sekali konflik yang terjadi. Sang kakek yang meninggal, nenek yang menyusul, anak yang berpisah. Namun Tom Joad tidak punya pilihan lain selain untuk melanjutkan perjalanan. Toh tidak ada apapun miliknya yang masih tersisa di Oklahoma. Di perjalanan mereka mulai bertemu dengan sejumlah orang yang hendak pergi ke California dan berpapasan dengan sejumlah orang yang pulang dari sana yang membawa berita buruk.

Setelah sampai di Barat, bukannya dihadapkan dengan pekerjaan di perkebunan yang bisa menjamin kehidupan keluarganya, ternyata mereka malah berhadapan dengan sejumlah besar orang yang mendirikan tenda-tenda bagaikan barak pengungsian. Ribuan orang yang terdampar, tak berumah, tak bekerja, terserak sepanjang mata memandang. Tak ada lagi lowongan pekerjaan. Tak ada yang bisa digarap. Takkan ada sumber penghasilan. Tak ada tempat tinggal. Entah makan apa esok hari. Entah apa yang harus dilakukan. Untuk kembali ke Oklahoma pun terlalu jauh dan tidak ada yang tersisa di sana. Perbekalan mereka telah ludas, uang mereka telah tandas, harapan mereka telah musnah. Mereka tidak punya apa-apa lagi untuk hidup.

Begitulah. Endingnya hampa dan dingin. Menggantung dalam ketidakpastian.

Masa Depresi Besar adalah masa yang sangat bersejarah bagi warga Amerika. Tapi untuk saya yang tidak memahami apa yang terjadi dan terasa di masa itu, The Grape of Wrath hanyalah sebuah novel fiksi yang tidak memiliki ikatan sentimentil sejarah dengan saya.

Sri Noor Verawaty

No comments:

Post a Comment