By: Sri Noor Verawaty
Judul: Robinson Crusoe
Penulis: Daniel Defoe
Penerjemah: Maria Renny
Penerbit: Bentang
Terbit: April 2007
Robinson Crusoe mengingatkanku akan sebuah film yang dibintangi oleh Tom Hanks, berjudul Cast Away. Aku tak ingat tepatnya, apakah film Cast Away terinspirasi dari buku ini atau tidak.
Buku ini dibuat pada tahun 1719 dan mengisahkan seorang pria muda bernama Robinson Crusoe, orang Inggris, yang memiliki obsesi luar biasa untuk berlayar kendati hal itu tidak direstui oleh kedua orangtuanya. Hingga suatu waktu ayahnya pernah berkata bahwa jika Crusoe nekad pergi berlayar juga, sesuatu yang buruk akan terjadi kepadanya dan dia akan memiliki cukup waktu untuk merenungkan segala perkataan dan nasihat ayahnya ini seorang diri.
Penulis menanamkan nilai moral yang sangat tinggi tentang menaati perintah Tuhan dan perintah orangtua. Dan begitulah yang terjadi dengan Crusoe. Karena mengabaikan nasihat orangtuanya, pelayarannyapun selalu mengalami peristiwa tragis. Dia pernah disandera oleh kepala bajak laut dan dijadikan budak selama dua tahun di suatu tempat nun jauh di Afrika.
Setelah akhirnya melarikan diri dengan susah payah dari si bajak laut, diapun ditolong oleh seorang kapten kapal yang baik hati yang membawanya ke Brazil. Di sana Crusoe menetap untuk beberapa lama dan menghasilkan keuntungan yang besar dari perkebunannya. Namun hasratnya untuk kembali ke lautan lagi-lagi tak bisa dia redam. Dengan tujuan membeli sejumlah budak negro dari Afrika untuk bekerja di perkebunannya, Crusoe pun kembali berlayar. Untung tak adapat diraih, malang tak dapat ditolak, kapal yang Crusoe tumpangi menghadapi badai besar. Dia pun terdampar di sebuah pulau terpencil entah di mana. Seluruh kru kapal meninggal, terhanyut, tenggelam tersapu badai. Hanya tinggal dia seorang diri.
Di pulau itu Crusoe berusaha bertahan hidup. Beberapa hari kemudian kapal karamnya terbawa arus hingga mendekati pantai dan diapun bisa menyelamatkan beberapa barang, termasuk mesiu dan senapan yang bisa membantunya berburu binatang untuk memenuhi kebutuhan pangannya.
Kisah Crusoe selama 28 tahun terdampar di pulau antah berantah tak berpenghuni itu sangat menggugah. Jerih payah dia untuk bertahan hidup, menggali gua untuk tempat tinggal, merintis perkebunan dan peternakan kambing, pertarungannya dengan suku-suku kanibal, kerja keras, jatuh bangunnya, keberaniannya, kesabarannya, kesendiriannya, keputusasaannya untuk diselamatkan, semua tertuang dengan begitu menghanyutkan.
Kisah Robinson Crusoe ini layak dibaca.
Sri Noor Verawaty
No comments:
Post a Comment