Thursday, October 4, 2018

Nyari Gara-Gara di Kontenesia


Moral: "Be careful with what you wish for!"

Setiap beberapa bulan, biasanya aku akan melakukan evaluasi, mulai dari evaluasi sistem, kinerja, maupun posisiku di Kontenesia. Apakah ada sistem yang perlu dibenahi atau ditingkatkan? Bagaimana kinerja penulis, editor, bahkan kinerjaku sendiri di Kontenesia? Dan bagaimana kelangsungan posisiku di sini ke depannya?

Pada usia yang sudah 3 tahun lebih ini, Kontenesia sudah stabil. Stabil sistemnya, stabil kinerjanya, dan stabil pula pekerjaan yang mengalir setiap bulannya. Semuanya berjalan lancar dan mulus, termasuk beberapa bulan terakhir. Tetapi sesuatu yang lancar dan mulus itu kadang jadi terasa membosankan. Di situlah aku mulai mencari gara-gara. Mulai berpikir yang tidak-tidak, "Ngapain lagi, ya? Apa lagi yang bisa diperbaiki dan ditingkatkan?" Lalu semakin merembet ke soal kelangsungan posisiku, "Kalau selancar ini, semua sudah bisa berjalan dengan mulus, aku jadi merasa keberadaanku di sini kurang berguna."

Meninggalkan Kontenesia memang bukan pilihan... untuk saat ini. Aku sempat ditertawakan suamiku karena aneh juga meninggalkan sesuatu yang (sebagiannya) merupakan milikku dan sudah kami bangun dengan darah dan air mata. Tapi sekitar dua bulan terakhir ini aku memang sedang mengevaluasi posisiku. Pikirku, aku akan melihat perkembangan yang terjadi di Kontenesia sampai akhir tahun, baru menentukan akan berbuat apa.

And then...
It's true that, there is the calm before the storm.

Sepak terjang bus-dev (business development) Kontenesia semakin mengerikan. Klien-klien baru pun semakin banyak yang masuk.
Bus-dev 1: "Start up X mau order 51 artikel 3.000 kata dan 700 artikel yang lebih pendek."
Bus-dev 2: "Marketplace Y butuh 500 - 1.000 artikel per bulan."
Bus-dev 3: "Klien Z mau bikin majalah prioritas."
Dll., dll.

Sebisa mungkin aku tidak menanggapi "calon rezeki yang belum benar-benar sampai ke telapak tanganku". 
Aku: "Nanti saja paniknya kalau memang pekerjaannya sudah positif jadi dan masuk."
Aku pada kenyataannya: [Sudah beberapa malam ini susah tidur memikirkan rencana A, B, .... dan C untuk menghadapi badai yang sudah tampak di depan mata].

Dan di sinilah aku sekarang, pada salah satu malam susah tidur itu. 
Sesuai fitrahnya orang kreatif (eaaa, kreatif...) yang konon lebih "hidup" pada malam hari, aku terjaga dengan otak yang kelayapan. Dan tangan yang juga kelayapan, ngeblog, ke Facebook, ke email, ke platform Kontenesia. Pada malam-malam seperti ini, biasanya aku mendadak terpikir ide ini dan itu terkait pekerjaan lalu secara spontan mengirimkan pesan ke rekan-rekan kerjaku.

Negara api sudah menyerang dan keadaan tidak lagi membosankan. Satu per satu pekerjaan dari klien-klien baru itu mulai masuk. Kalau keadaan serusuh dan "seseru" (huhuhu...) ini sih, aku punya alasan untuk tinggal di Kontenesia lebih lama lagi. Setidaknya sampai aku merasa harus mengevaluasi diri lagi.

Baiklah, sudah hampir pukul 01.00 dini hari, nih. Baterai laptop hanya tersisa 8%. Aku mau berusaha tidur... tapi setelah menghabiskan mpek-mpek di hadapanku ini dulu. Kan sayang, daripada mubazir. :D

No comments:

Post a Comment