Beberapa tips dari suamiku, Akhmad Dody Firmansyah, buat (aku yang lagi) belajar fotografi makro:
- Pilihlah subjek yang jelas, bukan objek-sembrawut-yang-bentuknya-berantakan-ga-jelas-juntrungannya.... hehe. Aku pribadi, suka subjek yang estetis, bagus, dan cantik. Maklum cewe kali ya...
- Perhatikan pencahayaan. Pemotretan yang bagus biasanya di pagi hari sebelum pukul 9 (aku biasanya motret antara pukul 6.30 - 8.00 pagi. Ray of light dari matahari terbitnya bagus) dan sore hari (setelah pukul 3 sore). Coba motret subjek dengan side-lighting 45 derajat, atau menentang cahaya, biar subjeknya ada rim light-nya. Memotret di siang hari bolong biasanya kurang bagus hasilnya. Cahayanya terlalu keras, bayangannya keras, dan suka ada bagian-bagian yang over-exposure, jadi exposure fotonya ga rata. Kalau hari itu cahayanya bagus, jangan disia-siakan. Ambil kamera, jalan, cari subjek yang bagus, potret!
- Kalau motret subjek berupa binatang, fokuskan pada matanya. Bagian mata yang harus paling tajam.
- Isolasi subjek. Aku lebih sering memilih objek tunggal, bukan objek yang rame-rame keroyokan. Biar focus of interest-nya lebih jelas.
- Sebisa mungkin buatlah latar belakangnya bersih, tidak berantakan, & tidak terlalu "meriah." Rumusnya adalah (mengutip Scott Kelby): "Bukan apa yang kau masukkan ke foto, tapi apa yang TIDAK kau masukkan ke foto." Artinya, jangan memasukkan terlalu banyak elemen yang akan membuat foto tampak berantakan.
- Kalo bisa, bawalah tripod/monopod. Kalo ga bawa tripod, sanggalah kamera (atau sikut) dengan lutut, dinding, atau objek2 solid yang ada.
- Ini tips dari Scott Kelby: Bawa semprotan air ke mana-mana. Air bisa membuat subjek (bunga dan daun) jadi tampak segar. Kita ga bisa nungguin hujan turun dulu tiap kali mau motret makro. Jadi bawa semprotan air dan lihat sendiri bedanya.
- Bawa pinset. (dan gunting)
- Bersihkan subjek dari benda-benda yang mengganggu, seperti debu, kotoran, sampah, dll. Buat subjek sebersih mungkin. (inilah gunanya pinset). Karena setitik debu kecil pada subjek (pada mahkota bunga, misalnya), akan tampak sangat besar dalam sebuah foto makro.
- Tahan napas saat menjepret, biar fotonya ga goyang. Jangan lupa bernapas lagi setelahnya...
- Jangan sampai merusak tumbuhan, menyakiti binatang, & jangan sampai merusak habitat mereka.
- Kalau lagi mengendap-endap, hati2 sama ular! :D (dan ulat... hiiiiiiii... yukss!)
Tantangan memotret makro:
- Tangan harus stabil. Ini susah banget buatku. Harus menjepret sambil menahan napas. Kamera goyang dikit, fotonya pasti buram. Kalau bisa pakai tripod, itu lebih bagus.
- Suka susah nyari subjek, padahal dia jelas-jelas ada di depan lensa. Ini karena ruang tajam lensa makro sangat sempit.
- Subjek suka ujug2 ngilang. Tau-tau capung atau kupu-kupunya terbang entah ke mana... haha
- Angin adalah tantangan besar untuk fotografi makro. Angin sepoi-sepoi pun terasa seperti badai saat kita membidik subjek dengan lensa.
Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment