Tadi pagi kami menghadiri "UTS" (Ujian Tengah Semester) Qei di sekolahnya.
Kok, UTS pake dihadiri orang tua sih?
Iya. UTS di sekolah Qei ini dinamai "My Conference." Ujiannya berupa ujian keberanian.
Lho, kok makin aneh lagi...?
Iya. Dalam My Conference ini anak-anak harus presentasi di depan kelas mengenai tema tertentu yang mereka pelajari selama 1 semester di sekolah. Sekolah Qei adalah sekolah "tematik." Setiap semester ada tema tertentu yang dibahas. Untuk tema semester ini, mata pelajaran di Level 1 (Kelas 1) adalah "The Extraordinary Me." Jadi, karena temanya adalah "Aku yang Luar Biasa," maka, UTS-nya pun bertema sama, yaitu menggali potensi yang dimiliki oleh masing-masing siswa.
Tema My Conference ini telah disosialisasikan guru sejak beberapa minggu sebelumnya kepada kami, para orang tua murid. Sosialisasinya melalui buku penghubung yang diisi guru setiap hari & ditandatangani oleh orang tua juga setiap hari, serta melalui surat resmi. Orang tua selalu diajak untuk berperan aktif memantau anak-anak. Dalam buku penghubung, setiap hari saya mendapatkan laporan apa saja yang dipelajari oleh anak pada hari itu, sekaligus laporan pribadi, misalnya si anak jatuh di sekolah, atau lain sebagainya. Kebetulan anakku hobi sekali berlari-lari dan sering jatuh di sekolah. Tapi dia selalu pulang dengan luka bersih yang telah diberi betadine dan diplester.
Di akhir minggu, kami mendapatkan laporan yang lebih lengkap mengenai apa yang akan dipelajari anak pada minggu berikutnya.
Programnya macam-macam dan sejauh ini seru sekali. Beberapa minggu lalu, sekolah Qei mengadakan "Book Week." Seminggu itu temanya buku. Mulai dari membawa buku sendiri dari rumah, membaca buku di sekolah, bazaar buku, menyumbangkan buku untuk sekolah lain, dll.
Minggu selanjutnya, sesuai dengan tema semester ini, The Extraordinary Me, anak-anak berkunjung ke YPAC (Yayasan Pendidikan Anak-anak Cacat), SLB D (cacat fisik). Di sana mereka menonton anak-anak lain yang memiliki keterbatasan fisik tapi mempunyai bakat yang luar biasa.
Kembali ke acara My Conference.
Sebagai sesuatu yang disebut "Ujian," acara My Conference ini adalah ujian yang seru dan menyenangkan.
Anak-anak dibagi per kelompok. Satu kelompok terdiri dari 4 anak yang akan mempresentasikan bakat mereka masing-masing di depan 3 anak lain & 4 pasang orang tua, termasuk orang tuanya sendiri. Presentasinya sendiri-sendiri. Setiap kelompok diberi total waktu 1,5 jam. Setelah selesai, kelompok ini pulang, dan kelompok berikutnya masuk kelas. Begitu seterusnya sampai semua anak kebagian giliran.
"Ujiannya" sendiri hanya berlangsung kurang lebih selama 5 menit saja. Waktu presentasi yang diberikan sebenarnya sekitar 10 menit untuk setiap siswa. Tapi namanya anak-anak kelas 1, baru 2 menit pun mereka sudah selesai. Sebelum unjuk bakat masing-masing, anak-anak membaca tilawah surat-surat pendek, kemudian menyanyikan lagu sambil nari-nari lucu, sebagai ucapan selamat datang bagi para orang tua. Setelah unjuk bakat semua anak selesai, ada sesi tanya jawab dari orang tua kepada anak. Setelah itu, ada acara "touring class." Di kelas telah disediakan meja dengan mata pelajaran tertentu, ada booth Math Corner, Bahasa Indonesia, English, & Agama Islam. Isinya "kuis" bagi si anak. Kuisnya sebenarnya berupa pelajaran-pelajaran yang sudah mereka pelajari di kelas. Pertanyaannya dipilih sendiri oleh orang tua dari beberapa alternatif yang telah disediakan. Kalau betul jawabannya, si anak mendapatkan stiker "award" dan permen atau jelly. Ambil sendiri.
Award? Hmm...
Hal baru juga buatku. Qei semangat sekali untuk mendapatkan award. Anak-anak akan mendapatkan award kalau mereka, misalnya:
1. Sholatnya khusuk (di sekolah, mereka selalu sholat dhuha & dzuhur setiap hari).
2. Anak-anak sholat 5 waktu tanpa terlewat.
3. Gambar si anak rapi.
4. Dia bagus dalam salah satu mata pelajaran yang diberikan hari itu.
5. Dll.
Anakku pernah mendapat award karena (katanya) dia memunguti remah-remah nasi bekas makan siang. Everything is appreciated there. Ngomong-ngomong, award-nya dikumpulkan. Setelah terkumpul sebanyak 30 lembar, disetorkan ke guru kelas untuk mendapatkan hadiah pin.
Kembali ke My Conference.
Orang tua diberikan quesioner yang menanyakan pendapat kami tentang penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di sekolah, termasuk apa yang kurang serta ada saran apa bagi mereka.
Pulang ke rumah, kami dibekali quesioner kedua serta portofolio anak.
Quesioner kedua berisi pertanyaan mengenai pandangan kami akan kemampuan anak kami sendiri dalam berbagai mata pelajaran yang telah diberikan oleh sekolah, termasuk bagaimana aplikasinya di rumah (khususnya untuk etika dan praktik ibadah).
Dari mana orang tua bisa menilai kemampuan anak?
Dari portofolio anak yang diberikan oleh sekolah. Portofolio itu berisi Lembar Kerja Siswa sebenarnya---pelajaran yang dikerjakan anak di sekolah, berikut "penilaian guru mata pelajaran atas kemampuan si anak," dan "penilaian si anak atas kemampuannya sendiri." Dari portofolio itu kita bisa melihat sendiri semua pekerjaan anak kita di sekolah, seberapa rajin/malas dia, di mata pelajaran apa dia menonjol dan di mana kurangnya.
Guru mata pelajaran suka berganti-ganti, tergantung mata pelajarannya masing-masing. Selain guru mata pelajaran, setiap kelas memiliki 2 sampai 3 orang guru kelas untuk siswa sebanyak 24 per kelas.
I love this school. Sekolah yang membuat aku & suami merasa tenang menitipkan anak kami untuk dididik dan diajar oleh guru-gurunya yang berdedikasi. Sekolah yang menyenangkan bagi anakku. Sekolah yang mata pelajaran dan ujiannya tidak membuat mental siswa maupun orang tuanya tertekan.
Alhamdulillah.
No comments:
Post a Comment