Taman Hutan Raya Insinyur Haji Juanda, atau disingkat Tahura Irhanda (hallah, orang Indonesia doyan sekali membuat singkatan), terletak di Jalan Insinyur Haji Juanda 99, Dago Pakar, Bandung. Taman ini sebenarnya luas, membentang dari Dago Pakar sampai Maribaya.
My first impression of this place is: dark and damp.
Dan berisik sama suara tongeret... :-D
Well, of course it is! It's a rain forest after all...
Tahura bisa dikunjungi setiap hari mulai pukul 07.00-18.00 (siapa pula yang mau keluyuran di hutan gelap ini setelah pukul 6 sore? hiiiiiy creepy.... :-D ). Saat kami berkunjung hari Minggu kemarin, ternyata di sana tidak terlalu banyak orang yang datang. Jadi tidak terlalu penuh. Biaya masuknya? Setiap orang hanya dikenakan biaya Rp.10.000,- + biaya parkir kendaraan.
Kalau Anda datang kemari, saya sarankan untuk tidak masuk lewat pintu gerbang utama. Gerbang utama ada di sebelah kiri. Sebaliknya, lanjutkanlah berkendara ke jalan di sebelah kanannya dan Anda bisa masuk lewat pintu gerbang samping.
Jika Anda masuk lewat pintu gerbang utama, kendaraan Anda harus diparkir di bagian depan Tahura, kemudian Anda harus berjalan masuk ke dalamnya. Sedangkan kalau Anda masuk lewat pintu gerbang samping, Anda bisa parkir di dalam Tahura itu sendiri, tidak perlu berjalan kaki terlalu jauh.
Apa sih yang bisa dilihat di sini?
Pohon.
Pohon.
Pohon.
Tukang baso...
Hehehe....
Trees.....
Trees.....
And some more trees....
Sebenarnya ada beberapa situs bersejarah di sini, yaitu Gua Jepang dan Gua Belanda. But I'm not the kind of cave crusader, so I left those caves alone. Ada monumen Ir. H. Juanda, berupa patung beliau serta prasasti. Di dekat monumen ada amphitheater kecil. Ada pula sungai yang mengarah ke danau. Ada juga air terjun. Tapi air terjunnya sangaaaaaaatttttt jauuuuuuuhhhh..... dan Anda tidak bisa menggunakan kendaraan ke sana, selain kedua kaki Anda sendiri. Sebenarnya air terjunnya ada di Maribaya, Lembang. Beberapa kilometer jauhnya dari gerbang Tahura.
Ada juga playground dengan jungle gym, flying fox, perosotan, ayunan, bangku-bangku, dan tenda, yang semuanya disponsori oleh es krim Campina. (That makes me wonder, kenapa taman ini tidak dinamai dengan "Taman Campina" saja ya? hihihi).
Bagi Anda yang senang bersepeda, bawalah sepeda Anda karena tempat ini cukup nyaman untuk bersepeda. Jalan aspal maupun paving block-nya mulus, tapi mungkin paving block-nya agak berlumut dan licin. Jadi Anda harus berhati-hati.
Did I say "lake" earlier? Yup!
Ada danau kecil yang berdinding tembok semuanya. Tidak ada tempat untuk duduk-duduk di tepi danau. Tidak tersedia saung-saung nyaman untuk menikmatinya. Singkat kata: tidak indah.
Everything sounds so dull, eh?
Well, sorry to say, but it is...
Tidak ada bunga-bunga cantik. Tidak ada hamparan rumput hijau. If you expect that, you won't get it from this place. And if you hate spiders... just don't come to this place. There are many kinds of spiders in every corner... crawling and creeping...
Sekali lagi, "namanya juga hutan hujan..."
Lalu, kalau review saya dari awal sampai akhir ini menggambarkan bahwa tempat ini tidak terlalu menarik, kenapa di fotonya justru terlihat menarik?
Ummm... yeah, my husband's pictures kinda un-back up my story, eh? Hihihi...
Tapi, kalau Anda memang ingin berjalan-jalan ke hutan, maka ini adalah tempat yang tepat. Hutan hujan yang letaknya ada di "tengah-tengah kota." Anda tak perlu jauh-jauh ke Kalimantan. And if you come quite early, you will get this beautiful ray of light... shining through the leaves....
And if the light is beautiful, then you'll make many beautiful photos out of it. Just like this one....
And this.....
And this.....
And that's why, many people shoot their prewedding pictures in this beautiful place. Just like this couple:
Ups, sorry, they are actually my little brothers in disguise... :-D
The photographers...
Well then... Welcome to the jungle, Guys... literally... :)
No comments:
Post a Comment