Friday, January 18, 2019

Kuliah Jumat Kontenesia: Kohesi dan Koherensi Bahasa




Dalam linguistik, kohesi artinya adalah “keterikatan antarunsur dalam struktur sintaksis atau struktur wacana, yang ditandai dengan konjungsi, pengulangan, penyulihan, dan pelesapan” (KBBI: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/kohesi).

Sedangkan koherensi adalalah “hubungan logis antara bagian karangan atau antarkalimat dalam satu paragraf” (KBBI: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/koherensi).

CONTOH


Kita kasih contoh dulu, ya, biar kebayang:
1. Kalimat yang kohesif, tetapi tidak koheren:
“Aku suka bepergian. Kemarin tetanggaku bepergian ke Swiss. Tetanggaku itu sangat ganteng.”

Kata-kata yang kohesif: bepergian > bepergian > tetanggaku > tetanggaku.
Masih terikat secara “kata”, tetapi secara makna ini acak-acakan dan ga nyambung.

2. Kalimat yang koheren, tetapi tidak kohesif:
“Aku suka bepergian. Indonesia itu sangat indah, lho.”

Ini sudah koheren. Mungkin si “aku” ini sudah bepergian keliling Indonesia & melihat bahwa Indonesia itu indah. Tapi kalimat-kalimat ini maknanya bagai berdiri sendiri & tidak saling berkaitan karena kekurangan kata-kata kohesi yang bisa menghubungkan keduanya.

3. Sekarang perhatikan kalimat ketiga yang kohesif dan koheren:
“Aku suka bepergian. Bepergian itu menenangkan pikiran dan memberiku pengalaman baru. Alasan-alasan itulah yang membuatku menyukainya.”

Unsur-unsur yang membuat kalimat di atas kohesif: bepergian > bepergian > menenangkan pikiran & memberiku pengalaman > alasan-alasan itulah.
Makna kalimat-kalimat di atas juga saling terkait. Saling nyambung. Ga ada kalimat yang berdiri sendiri, baik secara urutan kalimat, maupun maknanya.

Jadi bisa disimpulkan:

KOHESI:


- Sebuah tulisan dikatakan kohesif jika kalimat-kalimat dan paragraf-paragrafnya memiliki keterikatan, selaras, dan nyambung satu sama lain.

- Kohesi bisa diekspresikan secara gramatik maupun leksikal (Halliday and Hasan, 1976). Ini nanti kita bahas lebih detail ya.

KOHERENSI:


- Setelah kohesi, kemudian akan tercipta koherensi, yaitu makna tulisan terasa logis dan menjadi satu kesatuan utuh. Ga ada ide yang melenceng dan terlepas dari tema utama.

- Koherensi itu bisa disebut sebagai “kesesuaian konteks yang akan membuat sebuah kalimat dipahami dan pesan dalam kalimat tersebut tersampaikan dengan baik”.

Cara Membuat Tulisan yang Kohesif


Sekarang kita bahas praktiknya, ya. Gimana sih, cara membuat tulisan yang kohesif?
Tadi udah kita bahas bahwa kohesi itu bisa diekspresikan secara gramatik maupun leksikal.
Kohesi gramatik diekspresikan melalui sistem gramatik bahasa, seperti referensi, substitusi, elipsis, dan konjungsi.

Sementara kohesi leksikal diekspresikan melalui pilihan kosakata yang sama atau berkaitan secara semantik, seperti reiterasi/pengulangan (repetisi, sinonim, superordinat, kata-kata umum), dan kolokasi (asosiasi tetap antara sebuah kata dan kata lain dalam lingkungan yang sama).

Contoh kohesi gramatik:

1. Menggunakan referensi: Beli APARTEMEN INI sekarang juga! Senin hargaNYA naik.
2. Menggunakan substitusi (pengganti): MUSTIKA merasa sangat bahagia. Minggu depan DIA akan menikah.
3. Menggunakan elipsis (kalimat yang terputus): Kamu boleh membeli panci itu kalau [kamu] mau [membeli panci itu].
4. Menggunakan konjungsi (kata hubung): Kristal menyukai dia. NAMUN, dia tidak tahu.

Contoh kohesi leksikal:

1. Menggunakan repetisi (pengulangan): Yurind mempunyai seekor KUCING. KUCING itu diberi nama Sapi.
2. Menggunakan sinonim: Tika baru saja mengadopsi seekor KUCING. MEONG lucu itu diberi nama Pupus Kanopus.
3. Menggunakan superordinat (kata berkasta lebih tinggi): Mba Ade tidak memiliki KUCING. Ada trauma masa lalu yang membuatnya tidak ingin lagi mengadopsi BINATANG yang satu itu.
4. Menggunakan kata-kata umum: Aku bingung nyari contoh yang ini dalam bahasa Indonesia. Coba pakai contoh yang Inggrisnya aja, ya: “I have a KITTEN. That BABY CAT is so cute.”
5. Menggunakan kolokasi (sesuatu yang berdampingan & biasanya diasosiasikan sebagai satu kesatuan): Revin memiliki KUCING, ANJING, dan KELINCI. Dia sangat menyayangi BINATANG PELIHARAANNYA.



No comments:

Post a Comment